Pada dasarnya, judi adalah suatu bentuk hiburan. Jika dilihat dari perspektif keuangan, menghabiskan uang ratusan juta di meja casino tidak ada bedanya dengan menghabiskan uang dengan jumlah yang sama untuk menonton konser, atau hiburan lainnya. Namun terdapat alasan-alasan mengapa perjudian itu dilarang, misalnya argumen-argumen seperti dibawah ini.
1. Sisi Keagaamaan
Sebelumnya telah dibahas mengenai hukum berjudi dalam agama. Agama Islam secara tegas melarang perjudian, sedangkan agama Kristen, Hindu, dan Buddha berfokus pada sikap yang mendasari perjudian. Namun pada dasarnya setiap agama menentang perjudian.
Dalam perspektif keagamaan, perjudian didorong oleh keserakahan, nafsu untuk mendapatkan uang banyak dengan cepat. Perjudian dikaitkan dengan dosa yang lebih luas, yaitu sifat licik, dan malas.
Selain itu berjudi cenderung membuat seseorang mengorbankan orang lain untuk menang. Namun tidak memberikan kotribusi apapun untuk masyarakat. Lagipula dengan menghabiskan waktu berjudi, waktu untuk mendekatkan diri pada Tuhan menjadi berkurang. Sikap-sikap inilah yang membuat perjudian dilarang oleh agama.
Walapun sebenarnya dewasa ini kebanyakan orang yang memasuki kasino, dengan kesadaran akan kehilangan uang dan telah menetapkan batasan tersendiri, berapa jumlah maksimum yang dihabiskannya dalam kasino. Selain itu, kebanyakan dari mereka juga berjudi di kasino di akhir pekan, untuk mengisi waktu, mencari hiburan setelah lelah bekerja.
2. Sisi Sosial
Menurut hasil studi, ketika pemerintah melegalkan perjudian kasino maka pendapatan yang didapatkan pemerintah dari sektor pajak meningkat secara drastis. Negara kecil di Amerika Serikat yang melegalisasikan perjudian, bahkan menghasilkan pendapatan pajak hingga ratusan juta dollar dari kasino.
Misalnya Delaware, salah satu negara bagian di AS menghasilkan pajak $ 217,44 juta di tahun 2012 dengan hanya 3 kasino saja. Di negara-negara lain yang lebih besar seperti Kanada, pendapatan tahunan dari kasino mencapai $ 16 miliar. Ini memberikan sumbangan besar bagi kas pemerintah, layanan sosial seperti kesehatan, pendidikan, serta pembangunan jalan, juga untuk badan amal.
Memang jika dilihat dari satu sisi, perjudian menyumbang pendapatan yang tinggi untuk negara, yang pada akhirnya berguna untuk membiayai penuntasan masalah sosial. Namun dibalik tingginya pajak yang dihasilkan tersebut, perjudian juga menimbulkan masalah baru seperti meningkatnya kejahatan kriminal serta kecanduan judi dalam masyarakat. Kedua hal ini dibahas lebih rinci pada poin berikutnya.
3. Kejahatan Kriminal
Salah satu simulasi game komputer populer SimCity memperlihatkan salah satu alasan mengapa perjudian itu dilarang. Dalam game ini, https://danielrich.8b.io/kumpulan-info-pembahasan-game-slot-online.html walikota SimCity diberi pilihan untuk membangun kasino di kotanya. Dengan membangun kasino, penerimaan pajak akan meningkat dengn cepat. Namun imbasnya, peningkatan yang juga tinggi dalam kejahatan.
Namun berdasarkan penelitian dilakukan belakangan ini, tingkat kejahatan yang terkait langsung dengan keberadaan kasino di suatu daerah sebenarnya bukanlah masalah besar. Dari hasil penelitiannya Dr. Robert Williams, menemukan bahwa permasalahan akibat perjudian ditimbulkan oleh pencandu judi yang menghalalkan segara cara untuk bisa tetap berjudi.
Namun faktanya, hanya sebagian kecil (sekitar 7% ) dari pencandu perjudian tersebut yang melakukan kejahatan. Kejahatan besar lain yang dihasilkan kasino adalah pencucian uang. Namun itu tidak menyumbang imbas besar dalam kehidupan sosial masyarakat.
4. Kecanduan Judi
Kebanyakan orang berjudi untuk kesenangan. Tak dipungkiri, ada pula orang yang menjadi kecanduan berjudi hingga judi membuat kehidupan mereka rusak. Tapi hal sama bisa berlaku pada narkoba, alkohol, hingga makanan sekalipun.
Kebanyakan orang hanya sesekali memakan junkfood, sisanya beerusaha mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. Namun ada pula yang kecanduan hingga mengkonsumsi junkfood hampir setiap hari dengan jumlah yang melebihi batas. Akibatnya, obesitas dan gangguan kesehatan lainnya.
Namun kasus kecanduan tersebut sebetulnya hanya sebagian kecil dari banyaknya orang yang melakukannya sekedar untuk kesenangan. Sama halnya dengan berjudi dan kecanduan judi. Hanya saja dalam hal perjudian, hanya dua hal yang menarik perhatian masyarakat: kemenangan dan kecanduan.
5. Privatisasi Kekayaan Publik
Privatisasi kekayaan publik sepertinya merupakan alasan sosial paling nyata mengapa perjudian itu dilarang. Dewasa ini kasino tidak hanya menyediakan meja judi, bar, mesin slot dan permainan judi lainnya.
Kasino besar seperti Marina bay misalnya, mencakup satu kompleks hiburan lengkap. Bukan hanya kasino, tapi jugaa dilengkapi hotel, mall, restoran, hingga fasilitas hiburan lain seperti bar, karauke, juga spa. Dengan demikian pengunjung hanya perlu datang ke satu tempat tersebut dan mendapatkan semua yang dibutuhkannya.
Melihat hal ini, sulit membayangkan bagaimana ekonomi lokal mampu bersaing. Penginapan lokal, restoran, toko, hingga tempat hiburan lainnya milik lokal akan terbanting ketika mencoba bersaing dengan kekuatan besar tersebut.
Comments
Post a Comment